Halaman

Selasa, 11 Juni 2013

Arti Kehidupan

Alkisah, seorang pemuda mendatangi orang tua bijak yang tinggal di sebuah desa yang begitu damai. Setelah menyapa dengan santun, si pemuda menyampaikan maksud dan tujuannya. "Saya menempuh perjalanan jauh ini untuk menemukan cara membuat diri sendiri selalu bahagia, sekaligus membuat orang lain selalu gembira."

Sambil tersenyum bijak, orang tua itu berkata, "Anak muda, orang seusiamu punya keinginan begitu, sungguh tidak biasa. Baiklah, untuk memenuhi keinginanmu, paman akan memberimu empat kalimat. Perhatikan baik-baik ya..."

"Pertama, anggap dirimu sendiri seperti orang lain!" Kemudian, orang tua itu bertanya, "Anak muda, apakah kamu mengerti kalimat pertama ini? Coba pikir baik-baik dan beri tahu paman apa pengertianmu tentang hal ini."



Si pemuda menjawab, "Jika bisa menganggap diri saya seperti orang lain, maka saat saya menderita, sakit dan sebagainya, dengan sendirinya perasaan sakit itu akan jauh berkurang. Begitu juga sebaliknya, jika saya mengalami kegembiraan yang luar biasa, dengan menganggap diri sendiri seperti orang lain, maka kegembiraan tidak akan membuatku lupa diri. Apakah betul, Paman?"

Dengan wajah senang, orang tua itu mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan kata-katanya. "Kalimat kedua, anggap orang lain seperti dirimu sendiri!"

Pemuda itu berkata, " Dengan menganggap orang lain seperti diri kita, maka saat orang lain sedang tidak beruntung, kita bisa berempati, bahkan mengulurkan tangan untuk membantu. Kita juga bisa menyadari akan kebutuhan dan keinginan orang lain. Berjiwa besar serta penuh toleransi. Betul, Paman?"

Dengan raut wajah makin cerah, orang tua itu kembali mengangguk-anggukkan kepala. Ia berkata, "Lanjut ke kalimat ketiga. Perhatikan kalimat ini baik-baik, anggap orang lain seperti mereka sendiri!"

Hargai Hidupmu, Kawan

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walaupun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.


Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

Provinsi seribu pulau

Ibu kota Maluku adalah Ambon. Provinsi ini  meliputi daerah laut  dan  daratan  yang luas totalnya 47.350.420 km2 sedangkan luas dataranya sekitar 54.185 km2. Wilayahnya dibatasi oleh laut  Seram di utara, Irian Jaya(Papua),di timur dan  Lautan Indonesia ,serta   Arafuru di selatan , sedang Laut Banda membatasi sebelah barat. Provinsi ini terbagi  dalam tujuh  Kabupaten dan dua kota yaitu Kota Ambon dan Kota Tual,Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Buru,Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat , Serta Seram Bagian Timur. Penduduknya berjumlah sekitar  1.303.400 jiwa pada tahun 2006. Mata pencaharian pokok adalah bercocok tanam dan nelayan. Penduduk terdiri atas penduduk asli dan pendatang. Penduduk asli terdiri atas suku  Alifuru, Togil , Furu-aru, Watimena ,Leimena , Patty, dan Manuputty.  Suku  pendatang adalah  Cina, Jawa, Portugis, India, Arab, Spanyol, Belanda,dan Amerika.

Maluku  mempunyai seribu pulau lebih sehingga  di sebut  Propinsi Seribu Pulau.  Pulau  terbesarnya adalah pulau Seram  dan Buru . Dari sepuluh buah gunung berapi, gunung yang tertinggi adalah  Gunung Wetar  dengan tinggi  5282m  di ukur dari dasar Laut Banda.gunung tidak berapi ada 24 buah dan yang tertinggi adalah  Gunung Binaya(3.055) di pulau Seram.

Penduduk Maluku mempunyai  Falsafah Siwalima, yang artinya masyarakat Maluku  berasal dari satu Bapa sebagai  sumber manuia. Rumah  adat baileu adalah rumah panggung  yang lotengnya tidak tertutup. Tangannya  ada dua , satu  disisi panjang  dan satu lagi di sisi lebar. Tinggi  panggung sekitar  1,5 m dengan luas dan ukuran 6x15m2-9x25m2. Kesenian  khasnya  adalah tari  Lenso  yang diiringi alat musik  tifa dan lagu Toto Buang  serta tari Cakalele. Seni ukir  klasiknya dapat dilihat pda bentuk parang (Salawaku), tombak bergerigi. Hasil utama  pertanianya adalah padi, jagung , ubi-ubian, kacang-kacangan, cengkeh , kelapa, pala, cokelat, kopi , kapuk, jambu mete, sayuran , dan buah-buahan.  Hasil hutanya kayu, dammar, kopal, dan rotan. Dedangkan hasil peternakannya yaitu sapi, kerbau, domba, kambing dan unggas. Hasil kelautan nonbudidaya  adalah cakalang, kembung  julung,teri, layang, dan selar. Budiya daratan adalah ikan mas, nila, dan mujair.  Selain itu, mereka juga membudidayakan kerang mutiara, penyulingan minyak kayu putih , pala , kopra, kayu lapis, atau plywood dll.

Perhubungan keluar masuk  Maluku bisa di capai  melalui udara dan laut. Bandar udaranya  adalah  Pattymura dan Namlea. Salah satu pelabuhanya lautnya  adalah  pelabuhan angkatan laut Repoblik  Indonesia  yang terletak  di Halong , Ambon

Pahlawan yang terkenal dari provinsi ini adalah  Pattimura atau Thomas Mhatulessy yang lahi pada tahun 1783 di Ambon, yang meninggal  karena digantung  pada tanggal 16 Desember 1817 dan  Martha  Chrirtina  Tiahahu dari Nusa Laut
Mungkin ini saja yang saya dapat gambarkan sekilas tentang  provinsi Maluku


FOTOSINTESIS`

Fotosintetis  merupakan  suatu proses masak- memasak  yang tejadi di daun atau pada tumbuhan hijau, yang di bantu oleh sinar matahari   .  Jadi  bukan saja kita manusai yang bisa masak tetapi tumbuhan juga bisa lho…… waah  hebat kan………!
Proses  fotosintetis ini  sangat   penting  bagi kehidupan .Energi yang dipakai untuk menjalankn proses fotosintesis ini   berasal dari  energy  sinar matahari , yang juga merupakan  sumber  energy bagi  kehidupan  di muka bumi.
Fotosintetis  atau  asmilasi karbon adalah suatu  proses pengubahan  zat-zat  anorganik  , menjadi  senyawa  organik oleh  klorofil  dengan bantuan  sinar matahari. Proses ini terjadi   pada tumbuhan  hijau  dan beberapa jenis  bakteri  yang hidup di air  maupun di darat .
Secra   sederhana  fotosintetis , dinyatakan  dengan persamaan  reaksi kimia  sebagai berikut :
    6 CO2   +  6  H2O -------->  C6H12O6 + 6O2
Karbon dioksida               air              zat hijau daun       karbohihdrat            oksigen


Selama  proses fotosintetis, karbon dioksida (CO2) akan  bereaksi  dengan air (H2O) membentuk karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2) . Reaksi ini hanya berlangsung jika terdapat sinar matahari .
Dari hasil penelitian pakar  fisiologi tumbuhan, diketahui bahwa sumber atom karbon berasal dari  karbon diaksida, sedangakan atom hihdrogen  dan atom oksigen berasal dari air.
Dalam  proses fotosintetis ,cahaya sinar matahari diserap oleh zat warna hijau yang disebut  klorofil. Pada tumbuhan , klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau  di dalam kloroflas. Sedangkan  dalam proses fotosintetis pada bakteri , klorofil  ditemukan pada  kromatofor.
Energy  sinar ini diserap tanaman lalu diubah menjadi energy  kimia yang disimpan dalam senyawa  karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Oleh tanaman karbohidrat  diubah lagi menjadi protein, lemak, dan vitamin .

Selanjutnya senyawa-senyawa ini masuk ke tubuh manusia maupun hewan melalui makanan. Energy tersebut  dimanfaatkan untuk  metabolisme , pertumbuhan, dll. Kemudian energy dilepas kembali oleh tubuh  melalui proses respirsi  dan pembakaran.  Dalam  proses ini , karbondioksida  dan air dilepaskan kembali ke atmosfer. Dengan demikian, kesetimbangan karbon  dan oksigen di bumi tetap terjaga. Puncak kegiatan fotosintetis bergantung pada beberapa  factor, antara lain jumlah intensitas cahaya, suhu, kosentrasi karbondioksida, dan  air.

Sinar matahari, selain berperan penting dalam proses potosintetis juga sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman. Bila kita amati, maka gerak ujung batang tanaman  akan menuju ke sumber cahaya  sinar matahari. Gejala yang demikian bisebut  fototropisme positif. Sebaliknya arah geraknya menjahui cahaya (seperti yang terjadi pada akar ), gejala itu disebut  fototropisme negative. Namun bila arah geraknya  mendatar (seperti yang terjadi  pada ranting dan daun) dinamakan  fototropisme transversal atau diafototropisme


Mungkin ini saja sekilas info dari saya tentang fotosintesi pada tumbuhan hijau

SENYUM

"Senyummu terhadap saudaramu merupakan sedekah" (Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad).

Rasulullah SAW adalah pribadi yang selalu tersenyum. Diriwayatkan dari Jabir dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Jabir berkata, "Sejak aku masuk Islam, Rasulullah SAW tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum padaku".
Makanya, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk tersenyum kepada saudara mereka. Ini menunjukkan bahwa aktivitas tersenyum bukanlah hal yang remeh, apalagi sia-sia, bahkan sebaliknya, menunjukkan bahwa tersenyum itu sangat penting.
Pendapat ini didukung oleh para ahli. Majalah Psychologi Today pernah menurunkan nasihat, dengan tersenyum orang lain yang baru mengenal bakal merasa lebih nyaman untuk melakukan komunikasi.
 Dan ketika seseorang tersenyum, betapapun sedang tidak bahagianya orang tersebut, otak mereka akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang tak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi sekaligus jugaMemberi daya angkat bagi kondisi psikologis seseorang.
Seorang psikolog di Universitas Michigan, Prof.James V.MvConell juga mengatakan bahwa, orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, dan menjual dengan lebih efektif, serta mampu membesarkan anak-anak yang lebih bahagia. Senyum itulah yang mendorong semangat.
Kesimpulannya, ternyata di samping baik untuk kondisi fisik dan psikis yang bersangkutan, senyuman juga memberikan dampak positif bagi orang lain. Pantaslah jika Rasulullah SAW menilainya sebagai bentuk sedekah (Thoriq/suara hidayatullah)